11 Penyakit pada Kucing dan Cara Mengobatinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit pada kucing dapat terjadi layaknya dialami makhluk hidup lain. Sebagai pemilik, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa penyakit umum pada hewan peliharaan itu agar dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Berikut adalah 11 penyakit yang umum menyerang kucing beserta cara mengobatinya.
Pengobatan kutu kucing dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung tingkat keparahan infestasi dan usia kucing. Metode yang umum digunakan adalah memandikan kucing dengan sampo antikutu secara rutin.
Pengobatan FPV hanya bersifat suportif, dengan pemberian cairan, elektrolit, dan perawatan intensif. Namun, hingga kini belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Meskipun demikian, terdapat metode untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan guna mengatasi gejala kucing muntah dan diare.
Pengobatan ringworm dapat dilakukan dengan obat antijamur dan sampo khusus antijamur.
Pengobatan cacingan pada kucing dapat dilakukan dengan obat cacing yang diresepkan oleh dokter hewan.
Tidak ada obat khusus untuk FCV, dan pengobatan biasanya berfokus pada meringankan gejala dan mendukung sistem kekebalan tubuh kucing.
Pengobatan ISPA tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, cukup dengan pembersihan rutin pada area mata, hidung, dan mulut serta berikan obat mata topikal dan antibiotik yang spesifik. Pada kasus yang lebih parah, sebaiknya kucing dirawat inap agar mendapat treatment intensif berupa pemberian cairan infus dan treatment lain yang dibutuhkan.
Berikut adalah 11 penyakit yang umum menyerang kucing beserta cara mengobatinya.
Penyakit pada Kucing
1. Kutu Kucing
Kutu kucing adalah parasit eksternal yang umum menyerang kucing. Kutu ini hidup dengan menghisap darah kucing yang dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, dan anemia pada kasus yang parah.Pengobatan kutu kucing dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung tingkat keparahan infestasi dan usia kucing. Metode yang umum digunakan adalah memandikan kucing dengan sampo antikutu secara rutin.
2. Feline Panleukopenia Virus (FPV)
FPV adalah penyakit virus yang sangat menular dan mematikan pada kucing. Gejalanya meliputi demam, lesu, muntah, diare, dan tidak nafsu makan. Pencegahan FPV dapat dilakukan dengan vaksinasi.Pengobatan FPV hanya bersifat suportif, dengan pemberian cairan, elektrolit, dan perawatan intensif. Namun, hingga kini belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Meskipun demikian, terdapat metode untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan guna mengatasi gejala kucing muntah dan diare.
3. Ringworm
Ringworm adalah infeksi jamur pada kulit kucing yang menyebabkan gatal, iritasi kulit, ruam pada beberapa bagian tubuh, dan kerontokan pada bulu. Penyakit ini perlu diwasapadai karena dapat menular ke anak-anak atau orang dewasa.Pengobatan ringworm dapat dilakukan dengan obat antijamur dan sampo khusus antijamur.
4. Cacingan
Cacingan adalah penyakit parasit yang umum pada kucing. Biasanya, penyakit ini terjadi karena kucing mengonsumsi makanan kotor atau terkontaminasi bakteri. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, perut buncit, ditemukan cacing di feses kucing, dan bulu kasar.Pengobatan cacingan pada kucing dapat dilakukan dengan obat cacing yang diresepkan oleh dokter hewan.
5. Feline Calici Virus (FCV)
FCV adalah virus yang sangat umum pada kucing. Virus ini sangat menular dan dapat dengan mudah menyebar melalui kontak dengan air liur, feses, dan urine kucing yang terinfeksi. FCV menyebabkan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, sulit bernapas, dan demam.Tidak ada obat khusus untuk FCV, dan pengobatan biasanya berfokus pada meringankan gejala dan mendukung sistem kekebalan tubuh kucing.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA pada kucing disebabkan oleh virus dan bakteri. Gejalanya meliputi bersin, batuk, hidung berair, demam, hingga kehilangan nafsu makan.Pengobatan ISPA tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, cukup dengan pembersihan rutin pada area mata, hidung, dan mulut serta berikan obat mata topikal dan antibiotik yang spesifik. Pada kasus yang lebih parah, sebaiknya kucing dirawat inap agar mendapat treatment intensif berupa pemberian cairan infus dan treatment lain yang dibutuhkan.